Minggu, 12 Mei 2013

Peran Guru Mata Pelajaran dalam Memotivasi Siswa



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam pasal 3 dinyatakan bahwa fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Salah satu permasalahan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu proses pembelajaran seperti metode mengajar guru yang tidak tepat, kurikulum, manajemen sekolah yang tidak efektif dan  kurangnya motivasi  siswa dalam belajar. Realita lapangan menunjukan bahwa siswa tidak memiliki kemauan belajar yang tinggi,  baik dalam mata pelajaran belajar matematika, bahasa maupun ilmu pengetahuan alam. Banyak siswa merasa “ogah-ogahan” di dalam kelas, tidak mampu memahami dengan baik pelajaran yang disampaikan oleh guru-guru mereka. Hal ini menunjukan bahwa siswa tidak mempunyai  motivasi yang kuat untuk belajar. Siswa masih mengganggap kegiatan belajar tidak menyenangkan dan memilih kegiatan lain di luar konteks belajar seperti menonton televisi, sms, dan bergaul dengan teman sebaya.
Rendahnya motivasi belajar siswa akan membuat mereka tertarik pada hal-hal yang negatif. Raymond J.W dan Judith(2004:22) mengungkapkan bahwa secara harfiah anak- anak tertarik pada belajar, pengetahuan, seni (motivasi positif) namun mereka juga bisa tertarik pada hal–hal yang negatif  seperti minum obat- obatan terlarang, pergaulan bebas dan lainnya. Motivasi belajar anak-anak muda tidak akan lenyap tapi ia akan berkembang dalam cara-cara yang bisa membimbing mereka untuk menjadikan diri mereka lebih baik atau juga bisa sebaliknya. Hal inilah yang harus diperhatikan oleh guru sebagai pendidik yang lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak dibanding dengan orangtuanya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan motivasi belajar?
2.      Faktor-faktor apa yang mempengaruhi motivasi belajar siswa?
3.      Apa saja ciri-ciri guru yang bisa memotivasi siswanya belajar dengan baik?
4.      Hal-hal apa saja yang perlu dilakukan guru untuk memotivasi siswa dalam belajar?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui apa maksud motivasi
2.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa
3.      Mengetahui ciri-ciri guru yang dapat memotivasi siswa dalam belajar
4.      Mengetahui hal-hal apa saja yang bisa dilakukan guru untuk memotivasi siswa dalam belajar

D.    Manfaat
1.      Terlaksana proses belajar mengajar yang kondusif dan lancar
2.      Dapat memotivasi siswa dalam belajar
       3.   Dapat meningkatkan hasil belajar siswa



BAB II
PEMBAHASAN

Motivasi Belajar
Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif/daya menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan tertentu. Dalam hal belajar motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa untuk melakukan serangkaian kegiatan belajar guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak sehingga ia mau melakukan serangkaian kegiatan belajar. Motivasi siswa dapat timbul dari dalam diri individu (motivasi intrinsic) dan dapat timbul dari luar diri siswa/motivasi ekstrinsik (Uzer Usman, 2008).
Motivasi instrinsik merupakan motivasi yang timbul sebagai akibat dari dalam diri individu tanpa ada paksanan dan dorongan dari orang lain, misalnya anak mau belajar karena ingin memperoleh ilmu pengetahuan atau ingin mendapatkan keterampilan tertentu, ia akan rajin belajar tanpa ada suruhan dari orang lain. Sebaliknya motivasi ekstrinsik timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan  kondisi yang demikian akhirnya ia mau belajar.
Pada diri setiap manusia telah tersedia potensi energy atau sebuah kekuatan yang dapat menggerakkan dan mengarahkan tingkah lakunya pada tujuan. Di dalamnya tercakup pula potensi energi/kekuatan untuk berprestasi (motif berprestasi) yang kekuatannya berbeda pada setiap manusia. Apabila terpicu, potensi energi berprestasi ini keadaannya akan meningkat bahkan akan menggerakkan dan mengarahkan pada tingkah laku belajar. Dengan demikian hal ini dapat memberikan pandangan sekaligus harapan bagi para pendidik/guru bahwa :
1.      Setiap diri anak didik/siswa telah dibekali kekuatan untuk berprestasi
(motivasi berprestasi).
2.      Kekuatan berprestasi setiap siswa berbeda-beda.
3.      Kekuatan berprestasi setiap siswa dapat ditingkatkan.
4.      Setiap siswa dapat menunjukkan tingkah laku belajar atau usaha-usaha untuk mencapai tujuan belajar (memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan pengembangan belajar).
5.      Guru perlu lebih menghayati perannya sebagai pendidik sehingga muncul rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri dalam memproses anak didik.
6.      Guru membutuhkan upaya-upaya yang dapat memicu bergeraknya motivasi berprestasi setiap siswa.

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Rendahnya Motivasi Belajar Siswa
Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah :
·         Metode mengajar guru. Metode dan cara-cara mengajar guru yang monoton dan  tidak menyenangkan akan mempengaruhi motivasi belajar siswa
·         Tujuan kurikulum dan pengajaran yang tidak jelas
·         Tidak adanya relevansi kurikulum dengan kebutuhan dan minat siswa
·         Latar belakang ekonomi dan social budaya siswa
Sebagian besar siswa yang berekonomi lemah tidak mempunyai motivasi yang kuat untuk belajar dan melanjutkan pendidikan  ke jenjang yang lebih tinggi. Contohnya siswa yang berasal dari pesisir pantai misalnya lebih memilih langsung bekerja melaut dari pada bersekolah, .
·         Kemajuan teknologi dan informasi. Siswa hanya memanfaatkan produk teknologi dan informasi untuk memuaskan kebutuhan kesenangan saja.
·         Merasa kurang mampu terhadap mata pelajaran tertentu, seperti matematika, dan bahasa inggris
·         Masalah pribadi siswa baik dengan orang tua, teman maupun dengan lingkungan sekitarnya.
Raymond dan Judith (2004:24)  mengungkapkan ada empat pengaruh utama dalam motivasi belajar seorang anak yaitu :
1.      Budaya. Masing-masing kelompok atau etnis telah menetapkan dan menyatakan secara tidak langsung nilai-nilai yang berkenaan  dengan pengetahuan baik dalam pengertian akademis maupun tradisional. Nilai-nilai itu terungkap melalui pengaruh agama, undang-undang politik untuk pendidikan serta melalui harapan-harapan orang tua yang berkenaan dengan persiapan anak-anak mereka dalam hubungannya dengan sekolah. Hal–hal ini akan mempengaruhi motivasi belajar anak.
2.      Keluarga. Berdasarkan penelitian orang tua memberi pengaruh utama dalam memotivasi belajar seorang anak. Pengaruh mereka terhadap perkembangan motivasi belajar anak-anak memeberi pengaruh yang sangat kuat dalam setiap perkembangannya dan akan terus berlanjut sampai habis masa SMA dan sesudahnya.
3.      Sekolah. Ketika sampai pada motivasi belajar, para gurulah yang membuat sebuah perbedaan. Dalam banyak hal mereka tidak sekuat seperti orang tua. Tetapi mereka bisa membuat kehidupan sekolah menjadi menyenangkan atau menarik. Dan kita bisa mengingat seorang guru yang memenuhi ruang kelas dengan kegembiraan dan harapan serta membukakan pintu-pintu kita untuk menemukan pengetahuan yang mengagumkan.
4.      Diri anak itu sendiri
Murid-murid yang mempunyai kemungkinan paling besar untuk belajar dengan serius, belajar dengan baik dan masih bisa menikmati belajar, memiliki perilaku dan karakter pintar, berkualitas, mempunyai identitas, bisa mengatur diri sendiri sudah pasti  mempengaruhi motivasi belajarnya.

Ciri- ciri Guru yang bisa Memotivasi Siswa
Salah satu ciri guru yang bisa memotivasi adalah antusiasme, mereka peduli dan paham dengan apa yang diajarkannya dan mengkomunikasikannya dengan murid bahwa apa yang sedang mereka pelajari itu penting. Ia memberikan teladan yang dapat menjadi inspirasi bagi siswanya.
Ciri-ciri guru yang berkualitas dan bisa memotivasi siswa adalah guru yang melakukan hal-hal sebagai berikut :
v  Menjadi manajer yang baik yang mampu merencanakan,mengelola, mengorganisasikan serta mengevaluasi kelasnya, murid-murid akan merasa  aman dan nyaman bersamanya
v  Fasilitator yang memperlakukan semua siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar dan bertanggungjawab
v  Memberikan pengaruh arus balik yang bersifat korektif
v  Memberikan test-tes yang adil, penilaian yang bersifat informative
v  Membantu murid-murid untuk menyadari bahwa mereka sedang tumbuh dalam persaingan dan keunggulan.

Hal-hal yang dilakukan oleh Guru Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa
Sebagai komponen yang secara langsung berhubungan dengan permasalah rendahnya motivasi belajar siswa, maka guru harus mengetahui beberapa hal yang bisa dilakukannya untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, diantaranya adalah :
·         Memilih cara dan metode mengajar yang  tepat termasuk memperhatikan penampilannya
·         Menginformasilkan dengan jelas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
·         Menghubungkan kegiatan belajar dengan minat siswa
·         Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran misalnya melalui kerja kelompok
·         Melakukan evaluasi dan menginformasikan hasilnya, sehingga siswa mendapat informasi yang tepat tentang keberhasilan dan kegagalan dirinya
·         Melakukan improvisasi-improvisasi yang bertujuan untuk menciptakan rasa senang anak terhadap belajar. Misalnya kegiatan belajar diseling dengan bernyanyi bersama atau sekedar bertepuk tangan yang meriah
·         Menanamkan nilai atau pandangan hidup yang positif tentang belajar misalnya dalam agama islam belajar dipandang sebagi sebuah kegiatan   jihad yang akan mendapatkan nilai amal disisi Allah.
·         Menceritakan keberhasilan para tokoh-tokoh dunia yang dimulai dengan mimpi-mimpi mereka dan ceritakan juga cara-cara mereka meraih mimpi-mimpi itu.  Ajak siswa untuk bermimpi meraih sukses dalam bidang apa saja seperti mimpinya para tokoh dunia tersebut.
·         Memberikan respon positif kepada siswa ketika mereka berhasil melakukan sebuah tahapan kegiatan belajar. Respon positif ini ias berupa pujian, hadiah, atau pernyataan-pernyataan positif laiinya.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.      Motivasi belajar siswa menunjukkan pengertian sebagai kekuatan dalam diri siswa (energy) yang mendorong siswa melakukan usaha-usaha mencapai tujuan belajar. Disamping itu menunjukan adanya orientasi siswa / arah tingkah laku siswa pada pencapaian tujuan belajar.
2.      Dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa, hendaknya guru memperhatikan hal berkut ini:
·         Memiliki paradigma/pandangan positif terhadap upaya peningkatan motivasi siswa.
·         Memiliki keyakinan kuat bahwa pada setiap diri siswa telah tersedia kekuatan besar (berupa motivasi belajar) untuk menunjukkan tingkah laku belajar.
Peran guru adalah melakukan upaya yang dapat memicu bergeraknya kekuatan/energy tersebut secara lebih tepat dan cepat (Catatan: deskripsi mengenai hal ini dapat dikaji pada bab pembahasan).



Free download softfile klik di sini
Matur thenkyu :) 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar