Jumat, 29 Maret 2013

Integumen Tokek



INTEGUMEN Gecko gecko

A.    DASAR TEORI
Tokek adalah sejenis reptil yang masuk ke dalam golongan cecak besar, suku Gekkonidae. Tokek memiliki nama ilmiah Gekko gecko (Linnaeus, 1758). Istilah tokek dalam bahasa sehari-hari biasanya mengacu kepada hewan ini. Sementara itu, dalam bahasa lain reptil ini disebut sebagaitéko atau tekék (Jw.), tokék (Sd.), dan tokay gecko atau tucktoo (Ingg.).
Cecak yang berukuran besar, berkepala besar. Panjang total mencapai 340 mm, hampir setengahnya adalah ekornya.

The Tokay Gecko is the second largest Gecko species, attaining lengths of about 30–40 cm (11–15 inches) for males, and 20–30 cm (7–11 inches) for females, with weights of only 150–300g (5–10 oz). They are distinctive in appearance, with a bluish or grayish body, sporting spots ranging from light yellow to bright red. The male is more brightly colored than the female. They have large eyes with a vertical slit pupil. Eyes are brown to greenish brown and can be orange or yellow.
Males are very territorial, and will attack other male Tokays as well as other Gecko species, as well as anything else in their territory. They are solitary and only meet during the mating season. Females lay clutches of one or two hard shelled eggs which are guarded until they hatch.[1] Tokay Geckos feed oninsects and small vertebrates.[2]
The typical lifespan is 7–10 years, however in captivity some Tokays have been known to live over 18 years.

Dorsal (sisi punggung) kasar, dengan banyak bintil besar-besar. Abu-abu kebiruan sampai kecoklatan, dengan bintik-bintik berwarna merah bata sampai jingga. Ventral (perut, sisi bawah tubuh) abu-abu biru keputihan atau kekuningan. Ekor membulat, dengan enam baris bintil; berbelang-belang.
Jari-jari kaki depan dan belakang dilengkapi dengan bantalan pengisap yang disebut scansor, yang terletak di sisi bawah jari. Gunanya untuk melekat pada permukaan yang licin. Maka, dari sisi atas jari-jari tokek nampak melebar.




Ekologi dan Penyebarannya
Tokek yang kerap ditemui di pohon-pohon di pekarangan dan di rumah-rumah, terutama di pedesaan dan tepi hutan. Suara teritorialnya yang keras dan khas, tokke ... tokkee ..., menjadi dasar penyebutan namanya dalam berbagai bahasa.
Tokek memangsa aneka serangga, cecak lainnya yang lebih kecil, tikus kecil dan mungkin jugaburung kecil. Seperti bangsa cecak lainnya, tokek aktif berburu terutama di malam hari. Terkadang tokek turun pula ke tanah untuk mengejar mangsanya. Di siang hari, tokek bersembunyi di lubang-lubang kayu, lubang batu, atau di sela atap rumah.

B.     KLASIFIKASI
Common Name
: Tokay Gecko, Common Gecko
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Class
: Reptilia
Order
: Squamata
Family
: Gekkonidae
Genus Species
: Gekko (Malayan) gecko (named for the barking sound the Asian species makes)

C.    TUJUAN
·      Membuat taksidermi integumen Gecko gecko
·      Mengetahui taksidermi integumen pada Gecko gecko
·      Mengidentifikasi derivat dermis pada hewan berupa sisik / kulit

D.    ALAT DAN BAHAN
·      Tokek ( Gecko gecko ) yang sudah dibius dengan Kloroform
·      Kulit tokek
·      Peralatan bedah : pisau bedah, gunting bedah, pinset, tapak lilin tempat bedah,dll
·      Gabus
·      Kardus
·      Paku payung
·      Air
·      Baycline
·      Bensin
·      Sabun
·      Pemes / Pisau
·      Gunting
·      Ember
·      Cangkir
·      Gayung
·      Kain Perca / Lap
·      Kapas
·      Kotak kaca

E.     CARA KERJA
1.    Mempersiapkan alat dan bahan.
2.    Membius tokek dengan kloroform.
3.    Meletakkan tokek pada tapak lilin tempat bedah.
4.    Membedah tokek dan memisahkan/mengambil kulitnya dengan rapi.
5.    Membuang bagian tubuh tokek yang sudah tidak diperlukan dan membersihkan serta merapikan kembali peralatan bedah.
6.    Merendam kulit tokek dengan Baycline ± 5 jam.
7.    Membasuh kulit tokek tersebut dengan air bersih.
8.    Merendam kulit tokek dengan Bensin ± 5 jam.
9.    Membasuh kulit tokek tersebut dengan air bersih.
10.               Menjemur kulit tokek yang sudah direntangkan diatas kardus/gabus dan ditancap dengan paku payung di bawah sinar matahari ± 3 jam.
11.                Menyusun kembali kulit tokek di atas gabus yang diletakkan di dalam kotak kaca.
12.               Membuat laporan dan menyerahkan hasil taksidermi kepada asisten laboratorium untuk dinilai sebagai tugas akhir.

F.     HASIL PRAKTIK
Berupa integumen/kulit tokek yang sudah kering dan kaku seperti kripik yang memperlihatkan derivat dermis berupa bintil-bintil dan struktur serta tekstur kulit pada hewan reptil yaitu tokek.








 *download softfile : Integumen tokek (word+ppt)

Reproduksi Manusia



FERTILIZATION
by : Iffa Faiza Choirunnisa / 4401410071

FERTILISASI adalah proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum yang sudah matang. Proses pembuahan ini terjadi di bagian saluran Fallopii yang paling lebar.
Pada umumnya, pembuahan mungkin saja terjadi dalam rentang satu minggu setelah calon ibu selesai haid atau 14 hari sebelum siklus haid berikutnya. Dengan kata lain, inilah masa subur calon ibu. Dalam 7 - 10 hari berikutnya, sel telur yang sudah dibuahi akan "tertanam" (implantasi) pada dinding rahim.
Sebelum terjadi poses pembuahan, terjadi beberapa proses sebagai berikut.
Ovum yang telah masak akan keluar dari ovarium. Proses tersebut dinamakan ovulasi. Ovum yang telah masak tersebut akan masuk ke saluran Fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk ke saluran Fallopii. Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma dihancurkan oleh mukus (lendir) asa di dalam uterus dan saluran Fallopii. Di antara beberapa sel sperma yang bertahan hidup, hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi pembuahan, membran ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk.
Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9 bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran.

Tahapan waktu dalam fertilisasi :
1.      Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4, 8, 16 sel, dst.
2.      Dalam waktu bersamaan lapisan dinding dalam uterus menjadi tebal seperti spons, penuh dengan pembuluh darah, dan siap menerima zigot.
3.      Karena kontraksi otot dan gerak silia dinding saluran Fallopii, zigot menuju ke uterus dan menempel di dinding uterus untuk tumbuh dan berkembang.
4.         Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan berkembang menjadi blastula. Rongga balstosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass.  Blastosit dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit)  yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan waktu 3-4 hari.
5.         Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding uterus/proses implantasi dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik gonadotrophin). Hormon ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormone progesteron dan estrogen  sehingga mencegah menstruasi. 
6.         Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus.
7.         Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan terus berkembang dari throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah yang akan berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh akan berkembang semakin sempurna seiring bertambahnya usia kandungan.
8.         Embrio berusaha empat minggu sudah menunjukkan adanya pertumbuhan mata, tangan, dan kaki.
9.         Setelah berusia enam minggu, embrio sudah berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga, dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki, serta jari-jarinya mulai terbentuk.
10.     Setelah berusia delapan minggu, embrio sudah tampak sebagai manusia dengan organ-organ tubuh lengkap. Kaki, tangan, serta jari-jarinya telah berkembang. Mulai tahap ini sampai lahir, embrio disebut fetus (janin).
11.     Setelah mencapai usia kehamilan kira-kira sembilan bulan sepuluh hari, bayi siap dilahirkan.

Jika ovum yang sudah masak tidak dibuahi oleh sperma, jaringan penyusun dinding rahim yang telah menebal dan mengandung banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh/runtuh. Bersama-sama dengan ovum yang tidak dibuahi, jaringan tersebut dikeluarkan dari tubuh lewat vagina dalam proses yang disebut menstruasi (haid).

Beberapa rintangan yang dihadapi sperma untuk dapat membuahi sel telur antara lain saat sperma masuk ke vagina wanita, dimana terdapat banyak lipatan mikroskopik yang mengikat sperma. Kemudian sperma akan berenang melewati pintu masuk leher rahim, dan harus mampu melewati rintangan sel kulit ini. Banyak sperma yang terjebak di sini, sementara sperma lainnya akan berlindung, bersiap untuk berenang cepat dalam beberapa jam kemudian.

Vagina mengandung cairan asam yang melindungi dirinya dari kotoran. Bakteri tidak bisa berkembang disini, begitu juga dengan sperma. Seratus juta sperma akan mati seketika pada tahapan ini. Keberhasilan hidup sperma tergantung dari kuat dan cepatnya ia berenang.

Bagi sperma yang bertahan, rintangan selanjutnya adalah leher rahim, jalan menyempit ke dalam rahim. Selain itu jalannya sperma akan terhambat oleh lendir pelindung yang berbentuk dinding. Dinding ini dapat melindungi wanita dari bakteri agar rahim tidak rusak. Mikrobe tidak bisa masuk. Jika dilihat dengan mikroskop, cairan ini terlihat sangat kuat dan sangat sulit untuk ditembus.
Sperma terkuat bisa masuk,  lendir akan membersihkan bakteri yang melekat pada sperma. Lendir juga akan menyiapkan tempat yang aman bagi sperma. Mereka bisa hidup di sini sampai dengan 48 jam. Di dalam rahim, sperma dapat bertahan membentuk kelompok yang saling membantu naik untuk melawan gaya gravitasi.

Daerah sulit dalam vagina sudah terlewati. Kemudian  sperma berada di tempat yang lebih aman. Dinding rahim menghasilkan nutrisi dan siap menerima telur. Dan ini juga dapat membantu sperma saat beristirahat di dinding rahim. Mereka dilengkapi enzim untuk bisa masuk ke lapisan luar telur.
Proses berikutnya sperma akan masuk ke daerah terakhir, pintu masuk menuju tuba falopi. Kurang dari satu persen sperma dapat mencapai tahap ini. Sperma dihadapkan dengan pilihan, harus masuk tuba falopi yang mana? Hanya satu tuba falopi yang memiliki telur, dan sebagian sperma akan salah memilih tuba fallopi.
Jika dilihat dengan mikroskop, jarak telur dan sperma kurang dari satu inci ketika akan terjadinya proses pembuahan. Dan pada waktu ini hanya tersisa sekitar seratus sperma (yang awalnya kurang lebih 700 juta sperma) yang bisa mendekati telur. Sperma akan bekerja dengan keras untuk menembus lapisan luar telur. Mereka akan berusaha mendorong masuk kedalam, tapi hanya satu sperma yang dapat berhasil.
Sperma yang berhasil kemudian menempel pada permukaan telur, enzim pada bagian kepalanya menerobos masuk ke dalam telur. Ketika sperma berhasil masuk ke dalam sel telur, sel telur itu akan nampak berwarna-warni. Terjadinya proses ini adalah sinyal kimia yang masuk ke dalam sel telur. Dengan kecepatan cahaya, lapisan luar telur bertambah semakin kuat (keras) guna mencegah sperma yang lainnya untuk masuk. Dan disinilah sebuah kehidupan baru dimulai.

Presentasi kelompok.ku
*download softfile : Fertilisasi (word&ppt)