Jumat, 29 Maret 2013

Laporan KKL Biokimia (tambi)


Tanaman teh  termasuk genus Camellia yang memiliki sekitar 82 spesies, terutama tersebar dikawasan Asia Tenggara pada garis lintang 30° sebelah utara maupun Selatan Khatulistiwa. Selain tanaman teh (Camellia sinensis) yang dikonsumsi sebagai minuman penyegar, Genus Camellia ini juga mencakup banyak jenis tanaman hias.


Teh dikenal diIndonesia pada tahun 1686 ketika seorang Belanda bernama Andreas Cleyer membawanya keIndonesia yang saat itu menggunakannya sebagai tanaman hias. Usaha perkebunan teh pertama kali dipelopori oleh Jacobson Pemerintah Hindia Belanda, sehingga pada masa pemerintahan Hindia Belanda Gubernur Van Den Bosh, teh menjadi salah satu tanaman yang harus ditanam rakyat melalui politik tanam paksa. Pada masa kemerdekaan, usaha perkebunan dan perdagangan teh juga dilakukan oleh pihak swasta(www.Pdfound.com)

Tanaman teh berasal dari wilayah perbatasan Negara-negara China Selatan (Yunani), Laos Barat Laut, Muangthai Utara, Burma Timur dan India Timur Laut, yang merupakan vegetasi hutan daerah peralihan tropis dan subtropics.


Teh memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan manusia akan klorin dan flour. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teh  disamping  sebagai bahan minuman, sifat antiseptic dapat menjaga kesehatan mulut dan gigi, tenggorokan, menjaga keseimbangan mikroflora sistem pencernaan dan meningkatkan penyerapan kalsium untuk pertumbuhan tulang. Pada awal dekade 90-an, peneliti menemukan bahwa teh merupakan minuman karsinogen yang sangat efektif untuk mengurangi resiko kejangkitan dan menghambat pertumbuhan kanker.

Di tengah perkebunan teh

Tahap Pelayuan Daun Teh

Keadaan Pabrik

Pengeringan

icon depan

yel-yel dulu

kita juara lho :D

foto satu rombel

Bersama tour guide

Rombel 01 angkatan 2010

 Berikut adalah Laporan Kuliah Ilmiah makul Biokimia Biologi FMIPA Unnes yang dilaksanakan pada 28 Mei 2011 di Tambi. Silahkan didownload yakk, klik di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar