Jumat, 29 Maret 2013

Reproduksi Manusia



FERTILIZATION
by : Iffa Faiza Choirunnisa / 4401410071

FERTILISASI adalah proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum yang sudah matang. Proses pembuahan ini terjadi di bagian saluran Fallopii yang paling lebar.
Pada umumnya, pembuahan mungkin saja terjadi dalam rentang satu minggu setelah calon ibu selesai haid atau 14 hari sebelum siklus haid berikutnya. Dengan kata lain, inilah masa subur calon ibu. Dalam 7 - 10 hari berikutnya, sel telur yang sudah dibuahi akan "tertanam" (implantasi) pada dinding rahim.
Sebelum terjadi poses pembuahan, terjadi beberapa proses sebagai berikut.
Ovum yang telah masak akan keluar dari ovarium. Proses tersebut dinamakan ovulasi. Ovum yang telah masak tersebut akan masuk ke saluran Fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk ke saluran Fallopii. Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma dihancurkan oleh mukus (lendir) asa di dalam uterus dan saluran Fallopii. Di antara beberapa sel sperma yang bertahan hidup, hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi pembuahan, membran ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk.
Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9 bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran.

Tahapan waktu dalam fertilisasi :
1.      Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4, 8, 16 sel, dst.
2.      Dalam waktu bersamaan lapisan dinding dalam uterus menjadi tebal seperti spons, penuh dengan pembuluh darah, dan siap menerima zigot.
3.      Karena kontraksi otot dan gerak silia dinding saluran Fallopii, zigot menuju ke uterus dan menempel di dinding uterus untuk tumbuh dan berkembang.
4.         Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan berkembang menjadi blastula. Rongga balstosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass.  Blastosit dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit)  yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan waktu 3-4 hari.
5.         Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding uterus/proses implantasi dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik gonadotrophin). Hormon ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormone progesteron dan estrogen  sehingga mencegah menstruasi. 
6.         Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus.
7.         Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan terus berkembang dari throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah yang akan berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh akan berkembang semakin sempurna seiring bertambahnya usia kandungan.
8.         Embrio berusaha empat minggu sudah menunjukkan adanya pertumbuhan mata, tangan, dan kaki.
9.         Setelah berusia enam minggu, embrio sudah berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga, dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki, serta jari-jarinya mulai terbentuk.
10.     Setelah berusia delapan minggu, embrio sudah tampak sebagai manusia dengan organ-organ tubuh lengkap. Kaki, tangan, serta jari-jarinya telah berkembang. Mulai tahap ini sampai lahir, embrio disebut fetus (janin).
11.     Setelah mencapai usia kehamilan kira-kira sembilan bulan sepuluh hari, bayi siap dilahirkan.

Jika ovum yang sudah masak tidak dibuahi oleh sperma, jaringan penyusun dinding rahim yang telah menebal dan mengandung banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh/runtuh. Bersama-sama dengan ovum yang tidak dibuahi, jaringan tersebut dikeluarkan dari tubuh lewat vagina dalam proses yang disebut menstruasi (haid).

Beberapa rintangan yang dihadapi sperma untuk dapat membuahi sel telur antara lain saat sperma masuk ke vagina wanita, dimana terdapat banyak lipatan mikroskopik yang mengikat sperma. Kemudian sperma akan berenang melewati pintu masuk leher rahim, dan harus mampu melewati rintangan sel kulit ini. Banyak sperma yang terjebak di sini, sementara sperma lainnya akan berlindung, bersiap untuk berenang cepat dalam beberapa jam kemudian.

Vagina mengandung cairan asam yang melindungi dirinya dari kotoran. Bakteri tidak bisa berkembang disini, begitu juga dengan sperma. Seratus juta sperma akan mati seketika pada tahapan ini. Keberhasilan hidup sperma tergantung dari kuat dan cepatnya ia berenang.

Bagi sperma yang bertahan, rintangan selanjutnya adalah leher rahim, jalan menyempit ke dalam rahim. Selain itu jalannya sperma akan terhambat oleh lendir pelindung yang berbentuk dinding. Dinding ini dapat melindungi wanita dari bakteri agar rahim tidak rusak. Mikrobe tidak bisa masuk. Jika dilihat dengan mikroskop, cairan ini terlihat sangat kuat dan sangat sulit untuk ditembus.
Sperma terkuat bisa masuk,  lendir akan membersihkan bakteri yang melekat pada sperma. Lendir juga akan menyiapkan tempat yang aman bagi sperma. Mereka bisa hidup di sini sampai dengan 48 jam. Di dalam rahim, sperma dapat bertahan membentuk kelompok yang saling membantu naik untuk melawan gaya gravitasi.

Daerah sulit dalam vagina sudah terlewati. Kemudian  sperma berada di tempat yang lebih aman. Dinding rahim menghasilkan nutrisi dan siap menerima telur. Dan ini juga dapat membantu sperma saat beristirahat di dinding rahim. Mereka dilengkapi enzim untuk bisa masuk ke lapisan luar telur.
Proses berikutnya sperma akan masuk ke daerah terakhir, pintu masuk menuju tuba falopi. Kurang dari satu persen sperma dapat mencapai tahap ini. Sperma dihadapkan dengan pilihan, harus masuk tuba falopi yang mana? Hanya satu tuba falopi yang memiliki telur, dan sebagian sperma akan salah memilih tuba fallopi.
Jika dilihat dengan mikroskop, jarak telur dan sperma kurang dari satu inci ketika akan terjadinya proses pembuahan. Dan pada waktu ini hanya tersisa sekitar seratus sperma (yang awalnya kurang lebih 700 juta sperma) yang bisa mendekati telur. Sperma akan bekerja dengan keras untuk menembus lapisan luar telur. Mereka akan berusaha mendorong masuk kedalam, tapi hanya satu sperma yang dapat berhasil.
Sperma yang berhasil kemudian menempel pada permukaan telur, enzim pada bagian kepalanya menerobos masuk ke dalam telur. Ketika sperma berhasil masuk ke dalam sel telur, sel telur itu akan nampak berwarna-warni. Terjadinya proses ini adalah sinyal kimia yang masuk ke dalam sel telur. Dengan kecepatan cahaya, lapisan luar telur bertambah semakin kuat (keras) guna mencegah sperma yang lainnya untuk masuk. Dan disinilah sebuah kehidupan baru dimulai.

Presentasi kelompok.ku
*download softfile : Fertilisasi (word&ppt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar