yachh ini adalah tugas mata kuliah umum Bimbingan dan Konseling yang aku kerjakan tahun lalu tepatnya saat semester IV di Unnes. Enjoy it !
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003 pasal 3
menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Guru merupakan salah satu komponen penting dalam rangka mencapai
amanat Undang-Undang tersebut dimana guru mempunyai fungsi strategis
mengembangkan potensi peserta didik dalam hal ketakwaan, pengetahuan, sikap,
dan keterampilan siswa secara keseluruhan. Peran guru juga sangat diharapkan
mampu secara optimal mengembangkan peserta didik dengan tidak hanya sebagai
pembelajar, melainkan juga sebagai pembimbing peserta didik dalam mengenal
dirinya dan lingkungannya. Hal ini dilakukan agar peserta didik tidak tersesat
dalam proses menuju generasi yang sesuai amanat Undang-Undang. Salah cara atau
wadah untuk mempermudah mewujudkan hal tersebut adalah layanan bimbingan dan
konseling bagi peserta didik di sekolah.
Bimbingan dan konseling adalah salah satu komponen yang penting dalam
proses pendidikan sebagai suatu sistem. Proses pendidikan adalah proses
interaksi antara masukan alat dan masukan mentah. Masukan mentah adalah peserta
didik, sedangkankan masukan alat adalah tujuan pendidikan, kerangka, tujuan dan
materi kurikulum, fasilitas dan media pendidikan, sistem administrasi dan
supervisi pendidikan, sistem penyampaian, tenaga pengajar, sistem evaluasi
serta bimbingan konseling.
Bimbingan dan konseling merupakan bantuan kepada individu peserta didik
dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam hidupnya atau
dalam proses belajarnya. Bantuan semacam itu sangat tepat jika diberikan di
sekolah, agar setiap peserta didik dapat lebih berkembang ke arah yang
seoptimal mungkin. Dengan demikian bimbingan dan konseling menjadi bidang
layanan khusus dalam keseluruhan kegiatan pendidikan sekolah yang ditangani
oleh tenaga-tenaga ahli dalam bidang tersebut termasuk, tentu saja,
seorang guru.
Guru atau pembimbing sering
kali menghadapi anak – anak yang mengalami kesulitan atau persoalan yang
berhubungan dengan pelajaran, di mana anak mempunyai prestasi belajar yang
kurang memuaskan. Dalam hal ini pembimbing akan menghadapi persoalan –
persoalan yang berhubungan dengan pengajaran. Dalam kondisi ini titik berat
masalah adalah menyangkut bimbingan belajar atau bimbingan yang menyangkut
pendidikan.
Di samping persoalan –
persoalan seperti tersebut di atas pembimbing sering pula menghadapi anak –
anak yang mengalami kesulitan untuk melanjutkan pelajarannya. Anak kurang mampu
untuk menemukan jurusan yang tepat dan sesuai dengan kemampuannya. Bila
menghadapi hal yang demikian maka adalah kewajiban dari pembimbing untuk
mencarikan jurusan yang setepat – tepatnya bagi anak tersebut.
Pembimbing tidak jarang
menghadpi anak – anak yang mengalami kesulitan dalam bidang pribadinya,
misalnya persoalan – persoalan yang berhubungan dengan kkonflik pribadi,
gangguan emosi, seks, dan sebagainya. Hal yang semacam ini menyangkut soal personal guidance.
Pembimbing juga sering
menghadapi anak – anak yang mengalami kesulitan dalam lapangan social ajustmentnya, misalnya kesukaran
dalam mengadakan hubungan dengan teman, anak terisolasi, canggung dalam
pergaulan, dan sebagainya. Hal semacam ini sedikit banyak menyangkut social guidance.
Contoh – contoh tersebut
memberikan gambaran bahwa sekalipun bimbingan dan konseling yangn dibicarakan
hanya terbatas pada bimbingan dan konseling di sekolah, namun hal itu tidak
berarti bahwa hanya akan terbatas pada bimbingan dan konseling yang berhubungan
dengan pendidikan dan pengajaran (educational
guidance), tetapi juga bidang yang lain. Hanya saja titik beratnya terletak
pada bimbingan dan konseling pada pendidikan dan pengajaran.
Peran bimbingan dan konseling dalam meningkatkan mutu
pendidikan seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak hanya terbatas
pada bimbingan yang bersifat akademik tetapi juga sosial, pribadi, intelektual
dan pemberian nilai. Dengan bantuan bimbingan dan konseling maka pendidikan
yang tercipta tidak hanya akan menciptakan manusia-manusia yang berorientasi
akademik tinggi, namun dalam kepribaian dan hubungan sosialnya rendah serta
tidak mempunyai sistem nilai yang mengontrol dirinya sehingga yang dihasilkan
pendidikan hanyalah robot-robot intelektual, dan bukannya manusia seutuhnya.
Dengan adanya bimbingan dan konseling maka integrasi dari seluruh potensi ini
dapat dimunculkan sehinga keseluruhan aspek yang muncul, bukan hanya kognitif
atau akademis saja tetapi juga seluruh komponen dirinya baik itu kepribadian,
hubungan sosial serta memiliki niali-nilai yang dapat dijadiakn pegangan.
Keberhasilan program layanan bimbingan dan
konseling di sekolah tidak hanya ditentukan oleh keahlian dan keterampilan para
petugas bimbingan dan konseling itu sendiri, namun juga sangat ditentukan oleh
komitmen dan keterampilan seluruh staf sekolah, terutama dari kepala
sekolah sebagai administrator dan supervisor. Sebagai administrator,
kepala sekolah bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan seluruh program
sekolah, khususnya program layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang dipimpinnya.
Karena posisinya yang sentral, kepala sekolah adalah orang yang paling
berpengaruh dalam pengembangan atau peningkatan pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolahnya. Sebagai supervisor, kepala sekolah bertanggung jawab
dalam melaksanakan program-program penilaian, penelitian dan perbaikan atau
peningkatan layanan bimbingan dan konseling. Ia membantu mengembangkan
kebijakan dan prosedur-prosedur bagi pelaksanaan program bimbingan dan
konseling di sekolahnya Dalam
menginterpretasikan program bimbingan dan konseling mungkin perlu bantuan dari
staf bimbingan dan konseling, tetapi tanggung jawab terletak pada kepala
sekolah sebagai administrator.Untuk lebih lengkap bisa download di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar