Kelompok 1
Praktikum Pola Sulur Jari |
Sulur - sulur |
Anggota :: Yanuar Ary - Bayu Aji - Iffa Faiza |
Determinasi Seks |
Sumpah kangen masa-masa ini huhuhuhu |
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Variasi
genetik dalam populasi yang merupakan gambar dari adanya perbedaan respon
individu-individu terhadap lingkungan adalah bahan dasar dari perubahan
adaptif. Suatu populasi terdiri dari suatu sejumlah individu. Dengan suatu
kekecualian, maka, tidak ada dua individu yang serupa, pada populasi
manusia dapat kita lihat dengan muda adanya perbedaan- perbedaan individu :
misalnya dipunyainya ciri-ciri anatomi, fisiologi dan kelakuan yang
khusus. Hal ini dapat kita lihat pada kucing dan anjing dan kuda, variasi
individu pada cacing, burung jalak, bajing atau bayam sukar sekali kita
dapatkan meskipun hal itu ada. Meskipun variasi individu ini terdapat dan
hali ini mungkin tidak dapat kita lihat oleh mata kita, hal ini terjadi pada
binatang bersel satu sampai dengan ikan paus. Dengan demikian, populasi terdiri
dari sejumlah individu yang memiliki sifat penting tetapi berbeda satu sama
lain didalam berbagai hal.
Variasi
berasal dari mutasi bahan
genetika, migrasi antar populasi (aliran gen), dan perubahan susunan gen melalui reproduksi seksual.
Variasi juga datang dari tukar ganti gen antara spesies yang berbeda: contohnya
melalui transfer gen horizontal
pada bakteria dan hibridisasi pada tanaman.Walaupun terdapat variasi yang
terjadi secara terus menerus melalui proses-proses ini, kebanyakan genom spesies adalah identik pada seluruh individu spesies
tersebut. Namun, bahkan perubahan kecil pada genotipe dapat mengakibatkan
perubahan yang dramatis pada fenotipenya. Misalnya simpanse dan manusia hanya
berbeda pada 5% genomnya.
Variasi
sifat pada tumbuhan atau hewan yang ada di sekitar kita dapat dilihat dengan
membandingkan antar individu menurut tingkat divisio, kelas, ordo, family,
genus maupun spesies. Tumbuhan ataupun hewan merupakan makhluk hidup yang
hubungannya sangat erat dengan kehidupan kita sebagai manusia. Seiring dengan
perkembangan jaman, manusia memanfaatkan keduanya dalam berbagai hal, entah
dikonsumsi, pemenuhan kebutuhan sehari-hari, obat-obatan ataupun sekedar untuk
hobi dan dirawat serta dipelihara.
Saat
ini hewan maupun tumbuhan banyak yang ditumbuh kembangbiakkan dengan berbagai
tujuan diantaranya dapat memberi sumbangan untuk kebahagiaan manusia. Hewan
sejenis kucing ras persia merupakan kucing yang banyak dipelihara oleh
masyarakat. Kucing ini merupakan kucing ras berbulu panjang dan paling mudah
diperhatikan warna bulu serta macam pola pada bulu yang memiliki nilai
tersendiri dari segi kualitas dan kemurnian genetik. Sedangkan pada tumbuhan
dari divisio yang sama yaitu Magnoliopsida, bercabang menjadi beberapa kelas
ordo famili genus dan spesies, diantaranya terdapat Bunga
Mawar (Rosa sp), Soka (Ixora paludosa), Bougenvill (Bougenvilia
spectabilis), Aster (Aster novae-angeliae), dan Dahlia (Dahlia
pinata). Masing-masing spesies tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda
dengan ciri khas pada tiap individu. Karakter dan variasi sifat pada individu
ini merupakan sebuah peristiwa genetik yang patut dipelajari, karena dengan
mempelajari hal tersebut pola pewarisan sifat pada tiap individu dapat didata
dengan lengkap dan jelas. Proses ini sangat berguna sekali untuk meningkatkan,
mempertahankan serta memantapkan usaha pemuliaan.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
pewarisan genetik pada individu per-tingkat satuan tertentu ?
2. Bagaimana
dan apa saja variasi sifat yang berbeda-beda pada setiap individu ?
C. Tujuan
1. Mempelajari
dan mengetahui pewarisan genetik pada individu per-tingkat satuan tertentu
melalui variasi sifat yang berbeda-beda pada setiap individu.
2. Mempelajari
dan mengetahui macam-macam variasi sifat pada tiap individu yang berbeda-beda.
D. Manfaat
1. Memberikan
gambaran tentang variasi sifat pada tiap individu per-tingkat satuan tertentu.
2. Memberikan
informasi mengenai pola pewarisan sifat dari parental ke keturunannya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Variasi Sifat pada Hewan
Kucing
ras yang dikenal sekarang ini umumnya merupakan keturunan Felis silvestris (Kucing liar Eropa) dan bangsa Mesir kuno
memelihara kucing sebagai hewan kesayangan. Kucing yang telah mengalami
domestikasi dikenal dengan nama ilmiah Felis
catus atau Felis domesticus
(Ilmason, 1984). Nomenklatur kucing (Bannon. 1992) :
Kingdom
: Animal
Phylum : Chordata
Class : Mammalia
Ordo : Carnivora
Family : Felidae
Genus : Felis
Spesies : Felis domestica
Kucing
ras yang dipelihara memiliki panjang tubuh sekitar 76 cm dan kucing betina
normal memiliki berat antara 2-3 kg, sedangkan kucing jantan antara 3,5-6,0 kg.
Lama hidup kucing berkisar antara 13-17 tahun (bahkan dapat mencapai 21 tahun),
sedangkan lama bunting 65 hari (60-69 hari) dan umur dewasa kelamin kira-kira
setengah tahun dan siap dikawinkan pada setengah tahun dan siap dikawinkan pada
umur 6-15 bulan. Siklus birahi kucing adalah poliestrus dengan siklus estrus
(birahi) sekitar 14-24 hari. Jumlah anak yang dilahirkan rata-rata adalah
empat, tetapi dapat mencapai 10 (Smith dan Soesanto, 1988).
Sifat
genetik pada kucing sangat penting dalam menentukan mutu bibit kucing sesuai
kriteria yang diharapkan. Kucing jantan dan betina memiliki 38 kromosom (19
pasang) yang terdiri dari 18 pasang kromosom tbuh (autosom) dan sepasang
kromosom seks yaitu XX untuk betina dan XY untuk jantan atau kromosom Y sebagai
penentu seks jantan (Noor, 1996). Kombinasi gen-gen yang diwariskan dari tetua
ke anaknya akan mempengaruhi morfologi, bentuk telinga, warna bulu, panjang
ekor dan lainnya (Sacase, 1986).
Kombinasi
gen-gen yang diwariskan dari tetua ke anaknya akan mempengaruhi morfologi,
bentuk telinga, warna bulu, panjang ekor dan lainnya (Sacase, 1986). Variasi
warna bulu, kulit dan mata timbul akibat mutasi gen yang terjadi setelah kucing
didomestikasi (Ensiklopedi Indonesia, 1998) karena adanya pengaruh lingkungan
yang sangat ekstrim seperti radiasi, suhu, nutrisi, kelembaban dan air.
·
Corak Warna pada Bulu Kucing
Kucing
memiliki warna bulu yang sangat beragam sekali dan kombinasi gen-gen akan
menghasilkan berbagai macam warna yang kadang-kadang memiliki nilai ekonomis
tinggi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
· Tiap
individu memiliki karakter dan ciri khas masing-masing
· Induk
dengan warna dan pola sama akan menghasilkan anak dengan pola dan warna yang
sama pula. Perbedaan warna pada anak dengan parental tidak murni disebabkan
oleh derajat dominasi warna yang berbeda antar alel pada satu lokus atau
interaksi antara gen yang tidak satu lokus.
· Tiap
individu memiliki kesamaan dan perbedaan dengan individu lain.
· Secara
fisik, setiap individu memiliki kesamaan namun secara genetik terdapat perbedaan
karena berada pada spesies atau genus yang berbeda.
B. Saran
· Informasi
mengenai pewarisan genetis dan variasi lebih diperluas dan dipublikasikan
secara besar-besaran agar dapat diketahui khalayak ramai.
· Penyebaran
informasi tentang variasi dapat berfungsi pula ketika proses pengawinan dan
persilangan sehingga didapat individu yang bagus kualitasnya.
· Pewarisan
sifat sungguh menarik namun terkadang membinggungkan sehingga lebih dipermudah
lagi bahan ajar nya sehingga lebih mudah memahaminya dan tidak muter-muter.
· Terimakasih
dan salam hangat dari kami J
DAFTAR PUSTAKA
Bradshaw, J. 1993. The true of Variety Plant and Animal. SX Composing Ltd., Rayleigh,
Essex. Portugal.
Ensiklopedi Indonesia. 1998. Seri Fauna (Mamalia 2). PT Dai Nippon Printing Indonesia. Jakarta
Ensiklopedi Indonesia. 1990. Kucing. PT Cipta Adi Pustaka. Jakarta, Jilid 9.
Hardjosubroto, W. 1998. Pengantar Genetika Hewan dan Tumbuhan. Yogyakarta : Universitas
Gadjah Mada.
Noor, R.R. 1998. Pewarisan
Sifat pada Tumbuhan. Bogor : FMIPA IPB.
Suryo. 2008. Genetika
Strata I. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Klik di sini untuk mendownload softfile word nya
tararengkyu :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar