Member of Group ::
Anggota kelompok berfoto bersama Pemilik Usaha |
Iffa - Intan - Bp Shafi'i - Wulan - Monica - Kharis |
Intan - Iffa - wulan |
Alex - Khanif - Kharis - Zul |
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Banyak orang mengenal tanaman
enceng gondok atau dalam bahasa latinnya biasa bernama Eichhornia crassipes,
merupakan gulma bagi tanaman di sawah. Selain sebagai gulma dalam jumlah yang
besar enceng gondok akan mengakibatkan pendangkalan pada perairan seperti danau
atau rawa khususnya di Rawa Pening. Eceng gondok berpotensi
menghilangkan air permukaan sampai empat kali lipat jika dibandingkan dengan
permukaan terbuka. Tetapi dibalik semua itu banyak peluang usaha
yang bisa dihasilkan dari bisnis kerajinan enceng gondok. Enceng gondok
merupakan serat alam yang ramah lingkungan sehingga aman untuk
bahan kerajinan dan menjadi trend bisnis kedepan.
Eceng gondok memiliki
kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang
dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok dengan mudah menyebar melalui
saluran air ke badan air lainnya.
Akhir-akhir ini perkembangan
tumbuhan air enceng gondok di perairan sungai, danau, hingga ke perairan payau
sangat pesat. Dalam waktu 3–4 bulan saja, eceng gondok mampu
menutupi lebih dar 70% permukaan rawa. Cepatnya pertumbuhan eceng gondok dan
tingginya daya tahan hidup menjadikan tumbuhan ini sangat sulit dikendalikan.
Keberadaan eceng gondok (Eichhornia crassipes) di perairan merupakan
masalah. Sekilas tanaman enceng gondok tidak berguna.
Bagi masyarakat di sekitar Rawa
Pening, enceng gondok adalah tanaman parasit yang hanya mengotori rawa dan
merugikan petani. Pengelolaan hasil kerajinan dari eceng gondok biasanya bisa
kita dapatkan di berbagai toko kerajinan atau supermarket. Dari kerajinan
berupa sandal enceng gondok, tas, dompet serta pernik-pernik perhiasan
enceng gondok sampai furniturepun dapat dibuat dari enceng gondok. Tidak pernah
terbayangkan sebelumnya kerajinan tersebut berasal dari tanaman gulma enceng
gondok.
Dalam makalah ini, kami
akan memaparkan bagaimana dan apa saja usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam
pemanfaatan tanaman eceng gondok sebagai handy craft atau kerajinan yang
bernilai ekonomis sehingga eceng gondok tidak lagi menjadi tanaman merugikan
bagi masyarakat.
B.
Rumusan Masalah
a.
Bagaimana cara memanfaatkan eceng gondok sebagai hasil
kerajinan ?
b.
Produk apa saja yang dapat dihasilkan dari
pemanfaatan tanaman eceng gondok?
c.
Bagaimana pemasaran produk yang dihasilkan?
C. Tujuan
a. Mendeskripsikan
cara memanfaatkan enceng gondok sebagai hasil kerajinan
b. Menjelaskan
produk apa saja yang dihasilkan dari pemanfaatan tanaman eceng gondok.
c. Menjelaskan
cara pemasaran produk yang dihasilkan dari pemanfaatan eceng gondok.
D. Manfaat
a.
Dapat mengetahui manfaat enceng gondok.
b.
Dapat mengetahui produk yang dihasilkan
dari pemanfaatan tanaman eceng gondok
c.
Mengetahui pemasaran dan penjualan produk eceng gondok.
BAB
II
PEMBAHASAN
Eceng
Gondok dan Rawa Pening
· Informasi Umum Mengenai Rawa Pening
1. Lokasi
Bahan Baku Pembuatan Kerajinan Eceng Gondok
Danau
Rawapening adalah danau yang terjadi secara alamiah karena igir Payung Rong
telah membendung Kali Tuntang sehingga menjadi bendungan dengan bentuk agak
membulat karena terkait dengan proses geologi yang membentuknya. Kemudian
bendungan ini disempurnakan oleh pemerintah Belanda dengan melakukan
pembangunan dam pada tahun 1912 – 1916 dengan memanfaatkan Kali Tuntang sebagai
satu-satunya pintu keluar. Danau ini kemudiaan diperluas pada tahun 1936
mencapai + 2.667 Ha pada musim penghujan dan pada akhir musim kemarau luas
danau Rawapening mencapai + 1.650 Ha.
Danau
Rawapening terletak pada Astronomi 704‘
LS - 7030‘ LS dan 1100 24‘46‘‘ BT
– 110049‘06‘‘ BT, dan berada di ketinggian antara 455 – 465 meter di atas
permukaan laut (dpl) serta dikelilingi oleh tiga Gunung: Merbabu, Telomoyo, dan
Ungaran. Letak Danau ini strategis karena berada di tepian jalan raya Nasional
Semarang - Solo dan Semarang – Yogyakarta, serta berada di jalan antar Ambarawa
– Kota Salatiga.
Secara
administrasi Danau Rawapening berada di Kabupaten Semarang, dan daerah
tangkapannya sebagian besar berada di Kabupaten Semarang serta hanya sebagian
kecil berada di Kota
Salatiga tepatnya wilayah Kecamatan Sidomukti
dan Kecamatan Argomulyo (lihat
peta 1). Areal
danau Rawapening secara administratif masuk
4 kecamatan di Kabupaten Semarang yakni :
-
Sebelah Utara : Kecamatan
Bawen
-
Sebelah Selatan : Kecamatan
Banyubiru
-
Sebelah Timur : Kecamatan
Tuntang
-
Sebelah Barat : Kecamatan Ambarawa
2. Iklim
Berdasarkan klasifikasi Oldeman, Danau
Rawapening termasuk zone C, dan zone D, dan berdasarkan klasifikasi iklim
Koppen beriklim Af sehingga klasifikasi iklimnya memiliki ciri sebagai iklim
tropis dengan curah hujan yang tinggi. Suhu rata-rata antara 25OC - 29OC serta
kelembaman udara antara 70-90%.
3. Curah Hujan
Berdasarkan data dari
Biro Pusat Statistik Kabupaten Semarang, jumlah curah hujan pada tahun 2005 ada
133 hari, dengan curah hujan rata-rata 2.387 mm per tahun. Musim penghujan
terjadi selama enam bulan (bulan basah) terjadi pada bulan November sampai
dengan April, dan musim kemarau selama enam bulan (bulan kering) terjadi pada
Mei sampai dengan Oktober dan puncak masa kekeringan terjadi antara bulan
Agustus sampai dengan September. Lebih jelasnya lihat hydrograph curah hujan
harian dua stasiun rata- rata tahun 2003 – 2007.
·
Pengrajin
Eceng Gondok
Karena banyak
enceng gondok di Danau Rawapening, maka masyarakat juga memanfaatkannya dengan
mengambil enceng gondok untuk dijadikan tempat jamur, pupuk, dan kerajinan.
Pola masyarakat adalah setelah bahan diambil, disetorkan ke pengepul dan oleh
pengepul dikeringkan dan setelah kering dibuat tali. Pekerjaan kerajinan ini
umumnya dilakukan oleh ibu-ibu dan setelah terkumpul banyak dipasarkan ke
Yogyakarta, Pekalongan, Bali dll. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya
dalam rangka meningkatkan ketrampilan pengrajin melalui berbagai bimbingan dan
penyuluhan serta pelatihan. Namun sejauh ini belum menampakan hasil yang
positif bagi pengrajin, karena pengrajin
masih terpola hanya
mencari dan mengambil
enceng gondok untuk disetorkan ke pengepul, sehingga
masyarakat belum menerima tambahan nilai ekonomis. Barang kali karena sikap
masyarakat yang sering terlontar; ―begini saja sudah cukup dan mendapat uang
untuk apa harus susah-susah lagi.
Sikap dan mental seperti
inilah yang perlu dirubah di kalangan para pencari enceng gondok, agar tumbuh
dan berkembang jiwa wirausaha, dengan tidak hanya mencari enceng gondok tetapi
lebih dari itu mau berusaha untuk mengembangkan keterampilan untuk meningkatkan
nilai ekonomi enceng gondok. Kesadaran inilah yang harus ditumbuhkan dikalangan
pencari enceng gondok menajdi pengrajin enceng gondok.Pada sisi lain, tanaman
air enceng gondok tumbuh secara liar dan kurang mendapatkan perhatian, sehingga
perlu dikembangkan tatacara budidaya enceng gondok.
A. Bentuk kegiatan
Observasi dan wawancara
dengan tanya jawab secara langsung “ Home Industri Bapak Safi’i ” tempat pengolahan
limbah eceng gondok di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada
Minggu, 23 Desember 2012 pukul 09.00 – 11.00 WIB.
B. Metode Pelaksanaan Kegiatan
Dalam pelaksanaan
kuliah lapangan mata kuliah Kewirausahaan Biologi ini secara terperinci adalah
sebagai berikut :
·
Kulo
nuwun di “ Home Industri Bapak Safi’i ” tempat pengolahan
limbah eceng gondok di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
·
Duduk bersama di dalam 1 ruangan untuk
melakukan wawancara dan diskusi tanya jawab terkait kewirausahaan Bapak Safi’i
dalam mengolah limbah eceng gondok.
·
Observasi,studi pustaka dan dokumentasi bagaimana
mengolah eceng gondok ke tempat pengolahan eceng gondok menjadi kerajinan dan
anyaman tangan dari eceng gondok.
·
Pembelian oleh-oleh sebagai cinderamata.
Berpamitan dan sayonara.
BAB III
Outputs dan Outcome bagi Mahasiswa
A. Outputs
Hasil
output pada kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini, adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa
mengetahui Eceng Gondok (Eichornia
crassipes) memiliki kebermanfaatan secara komersial. Yakni, batang eceng
gondok dapat dijadikan sebagai bahan baku produk kerajinan anyaman yang dapat
dikomersialkan.
2. Mahasiswa
mengetahui pemrosesan eceng gondok hingga siap untuk dibuat kerajinan.
3. Mahasiswa
memahamisejarah perintisan usaha enceng gondok yang berani mengambil resiko,
tanpa modal, berorientasi tindakan, pembuatan produk yang kreatif, dan
inovatif.
4. Mahasiswa
mengerti metode pemberdayaan pekerja yang di lakukan oleh narasumber dengan
memperdayakan masyarakat daerah setempat untuk meningkatkan taraf hidup desa
tersebut.
5. Mahasiswa
mengenal bagaimana membaca potensi peluang pasar hingga pemasaran sampai ke
luar negeri yakni dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan.
6. Mahasiswa
mengetahui hambatan – hambatan yang terjadi dalam usaha kecil dan menegah.
7. Mahasiswa
mengetahui kiat – kiat untuk mempertahankan suatu usaha yakni dengan adanya
manajemen waktu dan usaha yang baik
8. Mahasiswa
mengerti pentingnya memiliki karakter kewirausahaan untuk menciptakan mata
pencaharian yang baru, berbeda, dan ramah lingkungan.
9. Mahasiswa
mengerti pada kerajinan dari Eichornia
crassipesdan kerajinan lainnya dibutuhkan pengetahuanmengenai cara perawatan dan pemeliharaan bahan baku
agar tidak mudah rusak dalam penyimpanan.
10. Mahasiswa mengerti perlunya memiliki rencana bisnis dan memiliki target omset
dalam setiap penjualannya.
B. Outcomes
1. Mahasiswa
dapat memanfaatkan tanaman eceng gondok (Eichornia
crassipes) secara profesional, sehingga dapat dijadikan lahan mata pencaharian
yang menguntungkan.
2. Mahasiswa
dapat mengeksplorasi tanaman eceng gondok(Eichornia
crassipes) dandapat diolah sedemikian rupa yang kemudian digunakan sebagai
bahan dalam membuat aneka kerajinan tangan.
3. Memiliki
prospek pemanfaatan tumbuhan lainnya dengan harga murah, namun harga jual hasil
kerajinan tangan tinggi dengan pengerjaan yang mudah.
4. Mahasiswa
dapat memulai merintis usaha tanpa modal, berorientasi tindakan, pembuatan
produk yang kreatif, dan inovatif.
5. Mahasiswamampu
mengembangkan usaha sampai dengan skala internasional. Mahasiswa dapat
menggunakan metode pemasaran seperti bekerja sama dengan pihak perusahaan
besar.
6. Mahasiswa
diharapkan di masa yang akan datang dapat berhasil memberdayakan masyarakat
pedesaan untuk ambil bagian dalam usaha kecil dan menengah. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan kemandirian dan keterampilan masyarakat pedesaan.
7. Mahasiswa
mampu meminimkan hambatan – hambatan yang akan terjadi dalam usaha kecil dan
menegah.
8. Menumbuhkan
keinginan untuk berwirausaha dengan berbahan dasar bahan yang ramah lingkungan
9. Mampu
mengetahui situasi, mempertimbangkan dan mengendalikannya sehingga tidak
menjumpai kerugian yang besar dalam kegiatan berwirausaha.
BAB IV
PENUTUP
Rekomendasi untuk usaha kerajinan milik
bapak Shafi’i :
1.
Sebaiknya lebih meningkatkan koneksi
atau link agar dapat dengan mudah
menjual kerajinan eceng gondok
2.
Lebih mendekatkan atau memperkenalkan
dengan baik kepada warga sekitar Rawa Pening agar tertarik untuk ikut
bersama-sama mengembangkan kerajinan eceng gondok
3.
Jika pemerintah tidak mau diajak untuk
maju, sebaiknya mencari sponsor atau bekerja sama dengan perusahaan besar lain
untuk dapat mengembangkan usaha kerajinan eceng gondok
4.
Menambah lagi kios penjualan supaya
banyak konsumen yang membeli. Bisa dilakukan di luar wilayah Rawa Pening,
misalnya di ibukota Kabupaten Semarang (Ungaran) , Kota Semarang, dsb.
5.
Membuka pelatihan secara gratis bagi
siapa saja yang akan menekuni kerajinan eceng gondok
6.
Lebih menambah lagi variasi produk
sehingga menarik perhatian pembeli
7.
Memiliki ciri khusus / unik agar hasil
kerajinan Bapak Shafi’i mudah dikenal dan dihapal oleh konsumen
Ucapan
terima kasih kepada :
1.
Alloh SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah, dan keselamatan sehingga kami dapat berkunjung ke usaha kerajinan di
wilayah Banyubiru
2.
Bapak Shafi’i yang telah bersedia
menjadi narasumber untuk Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Kewirausahaan Biologi
3.
Ir. Kuntoro Budiyanto dan Ir. Amin Retnoningsih,
M.Si sebagai dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan ilmunya
kepada kami
4.
Teman-teman Rombel 1 Pendidikan Biologi
angkatan 2010 yang telah memberikan support
dan motivasi untuk menyelesaikan laporan Kewirausahaan ini
Untuk download softfile secara lengkap silahkan klik di sini
Karena, yang saya post diatas tidak lengkap, hanya beberapa poin penting saja :D
tararengkyu :)