REVIEW BUKU "MODEL-MODEL PEMBELAJARAN KREATIF"
BAB I
PENDAHULUAN
Mengajar
dan mendidik diibaratkan sebagai dua buah dadu yang mirip tetapi tidak sama.
Sama bentuk tetapi berbeda jumlah mata dadunya. Dalam mendidik manusia, seorang
guru harus benar-benar memahami karakter siswanya. Dalam keragaman tersebut,
seorang guru harus pandai mengelola suasana belajar agar dapat diterima oleh
semua siswa. Penciptaan suasana belajar yang kondusif akan secara langsung
berpengaruh pada perhatian siswa dalam menghadapi pelajaran tersebut. Sehingga
stagnansi siswa dalam mengikuti pelajaran dapat terarah kearah yang baik.
Buku
Model-Model Pembelajaran Kreatif ini berisi cara-cara berupa trik-trik bagi
seorang guru dalam mengajar dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
di dalam kelas. Bagaimana seorang guru membangkitkan motivasi belajar bagi
siswanya, menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, serta resep
mengelola perilaku siswa dan metodelogi di bidang kependidikan juga dijelaskan
di dalam buku ini secara sederhana, mudah dimengerti, dan yang terpenting
adalah berisi. Terdapat beberapa subbab di dalam buku ini yaitu Seni Mengajar,
Peranan Guru dalam Pendidikan, Motivasi, Metodologi PAKEM, Mari Bertanya dan
Membuat Pertanyaan, sampai Resep Mengelola Perilaku Siswa.
BAB II
URAIAN ISI BUKU
Seni
Mengajar
Tujuan
utama seseorang untuk pergi ke sekolah pada umumnya adalah untuk memperoleh
ilmu agar menjadi pintar, namun pandangan tersebut akan berubah seiring
bertambahnya tingkat pendidikan yang kita lalui. Pengetahuan tidak hanya agar
kita menjadi pintar tetapi pengetahuan membentuk kepribadian. Di dalam lingkup
pendidikan, guru menjadi perantara pengetahuan. Mengajar bukanlah kegiatan yang
ada hubungan pasti antara subjek dan objek. Mengajar adalah seni. Melalui
mengajar seorang guru mengekspresikan kepribadiannya. Sedangkan para siswa
merupakan hasil karya seni yang sifatnya tidak statis. Mengajar merupakan
sebuah seni karena dalam mengajar dibutuhkan keahlian khusus dan aspek yang
paling penting adalah kecintaan dan semangat terus-menerus dalam bidang pendidikan.
Pendidikan
guru, mengajar itu seni, dibutuhkan keterampilan untuk menghasilkan pendidikan
yang bermutu, untuk itu para guru dilatih dan dituntut untuk menguasai ilmu
pengetahuan selain untuk dapat menyesuaikan diri dengan berbagai macam
lingkungan sekolah, juga mencetak siswa yang berprestasi dan memenuhi harapan
tertinggi profesinya.
Teori
mengajar lebih banyak memusatkan perhatian pada penerapan hal-hal yang sudah
diketahui orang tentang belajar. Mengajar adalah salah satu aspek penting
pendidikan dan belajar adalah tujuan utamanya.
Penghargaan,
sesuai pengabdiannya yang dilakukan sepenuh hati, seorang guru membutuhkan
lebih dari sekedar tepuk tangan pada hari guru dan himne guru, guru juga berhak
mendapatkan penghargaan seperti berupa imbalan dan fasilitas yang berguna untuk
kemajuan pendidikan dan untuk kehidupannya sehari-hari.
Peran Guru dalam Membangkitkan
Motivasi Belajar Siswa
Wf
connell membedakan 7 peran guru dalam membangkitkan motivasi belajar siswa
yaitu :
Peran guru sebagai pendidik (nurturer), memberi bantuan dan
dorongan (supporter), mengawas dan membina (supervisor), dan mendisiplinkan
siswa.
Peran guru sebagai model atau contoh bagi siswa.
Peran guru sebagai setiawan dalam lembaga pendidikan.
Peran guru sebagai pengajar dan pembimbing. Karena setiap
guru harus memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain diluar
fungsi sekolah.
Guru sebagai administrator, yaitu seorang guru tidak hanya
sebagai pendidik dan pengajar tapi juga sebagai administrator pada bidang
pendidikan dan pengajaran.
Peran guru sebagai pelajar (learner), seorang guru dituntut
untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya tidak
ketinggalan zaman.
Peran guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat.
Motivasi
Menurut
mc. Donald , motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan adanya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan.
Dari
pengertian diatas motivasi dibagi menjadi 2 yaitu :
1.
Motivasi intrinsik yaitu jenis motivasi yang timbul dari individu itu sendiri.
2.
Motivasi ekstrinsik yaitu jenis motivasi yang timbul akibat pengaruh dari luar
individu.
Beberapa
strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa
yaitu:
Memberi
hadiah, mengadakan saingan / kompetisi menjelaskan tujuan belajar kepada peserta
didik, memberikan pujian, memberi hukuman, membangkitkan dorongan kepada anak
didik untuk membiasakan belajar, membantu kesulitan belajar anak didik secara
individual maupun kelompok, menggunakan media dan metode yang baik dan
bervariasi dengan tujuan pembelajaran.
Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan
Untuk
menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan diperlukan berbagai
keterampilan, seperti keterampilan mengajar untuk menentukan kualitas
pembelajaran .
Ketrampilan
tersebut antara lain :
Keterampilan bertanya
Memberi penguatan
Mengadakan variasi
Menjelaskan pelajaran
Membuka dan menutup pelajaran
Membimbing diskusi kelompok kecil
Mengelola kelas
dan mengajar kelompok kecil dan perorangan
Metodologi PAKEM
“
pakem” adalah p embelajaran a ktif, k reatif, e fektif, dan m enyenangkan
Di
jawa tengah terkenal dengan metodologi “paikem gembrot” yaitu p embelajaran a ktif, i novatif, k reatif, e fektif, m enyenangkan gem bira dan b e r bob ot
Dan di jayapura terkenal dengan
metodologi “ pembelajaran matoa” (diambil dari nama buah matoa) dengan
kepanjangan m enyenangkan, a traktif, t erukur o rang a ktif. Artinya guru dapat menyajikan
dengan atraktif dan menarik dengan hasil terukur sesuai harapan.
Metodologi pakem dibagi menjadi 3
yaitu :
1. Pembelajaran kreatif
2. Penyajian pembelajaran
3. Active learning meliputi ; komitmen
(commitment), tanggung jawab (responsibility), motivasi (motivation) .
7 Kebiasaan Guru yang Efektif
1. Konsistensi
Menjadi
guru saat ini membutuhkan kemampuan beradaptasi dan kemauan untuk berubah. Saat
berada di dalam kelas integritas guru menjadi taruhan, tanpa konsisten dalam
menegakkan peraturan dan apa yang sudah menjadi kesepakatan di dalam kelas,
waktu 45 menit saat mengajar akan banyak dihabiskan dengan upaya untuk
mendiamkan siswa.
Melihat segala sesuatu dari cara
pandang siswa juga menjadi hal yang harus kita lakukan agar nuansa konsistensi
yang kita upayakan benar-benar tepat saat diterapkan pada siswa.
2. Perlakukan siswa sebagai individu
Banyak
sekolah sudah mulai mempersyaratkan jumlah tertentu untuk siswa bias berada
dalam satu kelas ( misalnya 24 orang ). Hal ini menjadikan niatan bagi guru
untuk lebih mengenal siswa lebih mudah. Namun apabila jumlahnya banyak maka
banyaklah bercerita tentang hal pribadi, pengalaman atau keluarga kita agar
siswa lebih mengenal kita. Oleh karena itu perlu adanya hubungan yang baik
antara guru dan murid.
3. Lingkungan kelas bernuansa belajar
Contohnya
saat pengaturan tempat duduk siswa, upayakan membuat siswa bias belajar dan
bekerja sama dengan temannya. Atur tempat duduk siswa dalam kelompok agar
terjadi gerak dan interaksi dalam pemecahan masalah.
4. Libatkan diri dalam setiap ajang
berbagi pengetahuan formal maupun informal
5. Membuka diri terhadap kebutuhan
siswa
6. Umpan balik mengajar dan bekerja
Untuk
mendapatkan umpan balik yang baik dalam mengajar maupun bekerja seorang guru
sebaiknya berusaha mendapatkan feedback
dari seorang siswa, menggunakan perangkat TIK ( video camera ) untuk melihat bagaimana diri kita mengajar.
Ingatlah prinsip komunikasi ; 60% bahasa
tubuh, 20% nada suara dan 10% isi yang diutarakan.
7. Lakukan penilaian terhadap siswa
dengan alasan yang kuat
Saat
menilai siswa gunakan cara yang berbeda-beda. Carilah informasi
sebanyak-banyaknya mengenai hasil kerja siswa. Menggunakan prinsip menilai
siswa dengan baik akan membantu perkembangan anak untuk melakukan hal yang
terbaik saat belajar.
Memunculkan
daya tarik keingintahuan siswa dapat dilakukan dengan cara :
1. Kunjungan ke luar sekolah
2. Bereksplorasi dengan sumber belajar
3. Mendatangkan pembicara tamu ke dalam
kelas
4. Situs internet yang dijalankan
secara offline
5. Membaca buku dengan suara dikeraskan
6. Music
7. Drama
8. Seni rupa
Mari bertanya dan membuat pertanyaan
Dalam mengajar selain menerangkan materi pelajaran, guru
juga ditantang untuk mampu bertanya dengan tidak asal bertanya. Dengan bertanya
kita dapat mengetahui sejauh mana materi yang ditangkap oleh siswa dari apa
yang kita sampaikan dan sejauh mana pembelajaran kita membuat dirinya tertarik.
Ciri-ciri pertanyaan yang baik adalah ;
1. Menantang
2. Mengejutkan
3. Memelihara keilmuwan dengan siswa
4. Menstilmulasi
5. Menerbitkan perasaan ingin tahu yang
lebih lanjut
Membuka diri untuk kebutuhan belajar
siswa
Hal-hal
yang dapat guru lakukan antara lain sebagai berikut :
1. Melakukan penerapan prinsip dengan
cara-cara di bawah ini ;
ü Membuat kelas menjadi tempat yang
aman dan nyaman bagi warganya
ü Melakukan pembelajaran dengan
pembuatan kelompok
ü Metode pengujian siswa yang
berbeda-beda
2. Mengacu pada siswa dengan
memperhatikan hal-hal berikut ini ;
ü Kesiapan siswa menerima pelajaran
ü Profil pembelajar yang bagaimana
yang mereka miliki
ü Ketertarikan siswa
3. Guru dapat melakukan penyesuaian
pembelajaran untuk setiap siswa. Dalam hal ini, prinsip kecerdasan majemuk dan
gaya belajar harus diperhatikan.
Cara Bilang “Kamu Hebat”
Cara ini bisa anda gunakan pada saat
memberi komentar pada pekerjaan siswa atau saat melihat perbuatan baik yang
dilakukan oleh siswa :
That’s really nice.
Not bad.
Good going.
You are learning fast.
Good thinking.
Good for you !
Nice going.
Wow !
That’s the way.
Sensational !
That’s better.
Excellent !!
Perfect !
Wonderfull
Fine !
Sebenarnya masih banyak kata-kata
selain yang di tuliskan tadi, yang terpenting adalah bagaimana cara seorang
guru melakukan pendekatan untuk memotivasi baik itu dengan pujian berupa
kata-kata maupun dengan mimik dan gerakan.
Belajar
dengan Bekerja Sama
Tiga strategi dalam membelajarkan
siswa dengan system kelompok :
1. Strategi berpasangan lalu berbagi ( pair share )
2. Jigsaw
3. Split class discussion
Semua Siswa itu “Cerdas”
Pengertian
kecerdasan majemuk menurut Howard Gardner yaitu tidak ada anak yang tidak
memiliki kecerdasan, semua pintar semua cerdas. Selama ini guru hanya mengukur
kecerdasan siswa dari kemampuan di tiga bidang yaitu matematika, bahasa dan
olahraga. Terkadang anak yang pintar melukis tidak dimasukkan dalam kategori
cerdas karena tidak menguasai tiga bidang tersebut. Macam-macam kecerdasan
yaitu :
1. Kecerdasan bahasa ( verbal )
2. Kecerdasan visual ( spasial )
3. Kecerdasan matematis ( logis )
4. Kecerdasan musical ( ritmik )
5. Kecerdasan kinestetis ( tubuh )
6. Kecerdasan interpersonal
7. Kecerdasan intrapersonal
Resep Mengelola Perilaku Siswa
Perilaku
manusia adalah hal yang sangat kompleks untuk dipelajari. Kita semua percaya
bahwa semua perilaku adalah hasil proses pembelajaran terus menerus yang pada
akhirnya tertanam dalam memori. Hasilnya dapat kita lihat saat menghadapi
krisis. Salah satu cara untuk mengelola perilaku tersebut adalah dengan
stimulant, dimana dampak dari stimulant ini akan membuat kita emosional yang
kemudian kita akan memotivasi diri yang selanjutnya berujung pada mengelola
hubungan.
BAB III
KESIMPULAN
Pengetahuan merupakan suatu hal yang sangat
penting bagi manusia. Karena dengan adanya pengetahuan kita dapat memperoleh
ilmu dimana ilmu ini akan kita gunakan untuk bertahan hidup atau menjalani
hidup dengan lebih bermakna dan menyelesaikan masalah yang muncul dengan cara
yang tepat. Selain itu dapat juga untuk menunjukkan eksistensinya dalam
kehidupan sehari-hari. Guru merupakan salah satu perantara penting tersalurnya
pengetahuan kepada siswa. Tugas seorang guru tidak hanya mengajar tetapi juga
mendidik siswanya agar memiliki kepribadian yang baik. Oleh karena itu, untuk
melaksanakan tugas tersebut, seorang guru memerlukan metode-metode kreatif yang
dapat mempermudah tersalurnya pengetahuan kepada siswanya. Selain itu, hubungan
yang baik serta harmonis antara guru dengan siswa merupakan hal yang tidak
dapat diabaikan begitu saja, motivasi dan stimulus bagi para siswa juga
diperlukan untuk menarik perhatian siswa terhadap materi yang kita sampaikan
yang berefek pada kemajuan siswa di berbagai bidang.
BAB IV
REFLEKSI
Model-Model
Pembelajaran Kreatif mengungkapkan sisi
lain dalam model pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar yang berlangsung
antara seorang guru dengan siswa-siswanya. Disini dijelaskan cara-cara dan
metode kreatif yang unik untuk menarik perhatian dan memancing rasa ingin tahu
serta antusiasme siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, guru juga
diberikan suatu tips untuk meningkatkan kualitas mengajarnya, menjaga semangat
dan kecintaannya pada pendidikan agar tetap terjaga stabil niatannya dalam
melaksanakan tugas demi mencerdaskan anak bangsa tanpa pamrih. Seorang guru
juga dapat belajar bagaimana membaca konsisi psikis masing-masing siswanya agar
dapat menyesuaikan diri ketika mengajar. Buku ini sangat bermanfaat dan menarik
karena disajikan dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti namun sangat
mengena isinya dan berbobot, seperti halnya sebuah kalimat bijak dengan mempelajari dan memahami hal yang
kecil atau sederhana tidak mustahil kita dapat mencapai hal yang luar biasa dan
sesuatu yang besar.
Seorang
guru tidak mengharapkan suatu balasan apapun. Dia akan mencapai suatu kepuasan tersendiri
apabila melihat murid-muridnya berhasil dan dapat mencapai puncak kesuksesan
dengan mengamalkan apa yang telah ajarkannya selama ini.
Hmmmm so sweet… ^^
Okee, itu adalah book repot Saya, dan disini juga ada PPT makul SBM yang Saya dapat selama perkuliahan semester 2 tahun 2011 lalu :)
*download softfile : Book Report ; PPT Kuliah SBM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar